Rabu, 03 September 2014

Cara Merawat Kura - Kura Peliharaan

=
        Kura-kura biasa hidup di alam bebas, namun hewan ini juga bisa dipelihara di dalam rumah. Inilah cara memelihara hewan yang berjalan lambat ini:
1.      Sediakan aquarium dengan ukuran yang cukup besar dan lega. Tempat yang luas dapat mempercepat pertumbuhan kura kura.
 
2.     Pengisian air akuarium tidak perlu terlalu penuh, batas pengisian cukup hingga tempurung kura-kura terendam air. 
 
 3.     Tempatkan batu-batu atau aksesoris lain dengan tujuan agar kura kura memiliki pijakan dan dapat naik ke permukaan.
 
4.   Jemur kura-kura minimal sekali seminggu di bawah matahari pagi. Kegiatan ini dapat membuat tampilan kura-kura lebih cantik dan juga sehat.
 
5.     Pilihlah makanan berupa cacing kering jika kura-kura peliharaan tidak mau memakan pellet khusu kura-kura.
 
6.       Sikat tempurung kura kura menggunakan sikat gigi bekas minimal dua minggu sekali
 
7.    Peliharalah lebih dari satu kura-kura, sebab tanpa teman, seringkali kura-kura rentan penyakit dan gampang mati
 
8.       Saat malam, beri penerangan akuarium kura-kura dengan lampu berukuran 5 watt.
 
9.    Kebersihan akuarium juga dapat berpengaruh terhadap kesehatan dan kecantikan kura-kura, oleh karena itu bersihkan akuarium dari sisa makanan, lumut, serta kotoran lain, minimal dua minggu sekali.
 
10.  Pecinta kura-kura dapat  menjalin keakraban dengan kura-kura dengan cara menyuapi kura-kura peliharaan. Hal ini dapat menyenangkan pemelihara juga kura-kuranya.
 
11.   Agar tidak merasa bosan, kura-kura dapat dikeluarkan dari akuarium sesekali. Namun tetap harus diawasi terutama dari gangguan hewan lain seperti kucing, anjing, dll.

Jenis Penyu dan Kura - Kura

Anak bangsa (Sub Ordo) Pleurodira

 1. Cheloniidae, penyu
        Penyu hidup sepenuhnya akuatik di lautan. Kecuali yang betina ketika bertelur, penyu boleh dikatakan tidak pernah lagi menginjak daratan setelah dia mengenal laut semenjak menetas dahulu. Kepala, kaki dan ekor penyu tak dapat ditarik masuk ke tempurungnya. Kaki-kaki penyu yang berbentuk dayung, dan lubang hidungnya yang berada di sisi atas moncongnya, merupakan bentuk adaptasi yang sempurna untuk kehidupan laut.
        Penyu tersebar luas di samudera-samudera di seluruh dunia. Dari tujuh spesies anggota suku ini, enam di antaranya ditemukan di Indonesia. Beberapa contohnya adalah:
  • Penyu hijau (Chelonia mydas)
  • Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)

2. Dermochelyidae, penyu belimbing


      Suku penyu ini hanya memiliki satu anggota saja, yakni penyu belimbing (Dermochelys coriacea). Hidup di lautan-lautan besar hingga ke daerah dingin, penyu ini merupakan kura-kura terbesar yang masih hidup. Panjang tubuhnya (panjang karapas) dapat mencapai 3 m, meski umumnya hanya sekitar 1.5 m atau kurang, dan beratnya mendekati 1 ton.
3. Chelydridae
      Suku ini terdiri dari kura-kura air tawar berekor panjang dan berkepala besar, yang menyebar di Amerika. Dengan perkecualian satu marga anggotanya (Platysternon) yang menyebar di  Tiongkok dan Indocina Beberapa ahli memasukkan Platysternon ke dalam suku tersendiri, Platysternidae. Tidak ada di Indonesia.
4.Kinosternidae
     Yakni suku kura-kura air tawar kecil dari Amerika bagian tengah. Hewan yang mampu mengeluarkan bau tak enak ini tidak terdapat di Indonesia.Catatan penting, jenis ini memiliki kelamin yang persis sama dengan milik pria dewasa. Ketika ereksi, sang betina sanggup berjam jam menjilati kelamin kekasihnya. Uniknya, selama hidupnya sang betina boleh berganti pasangan namun hanya mau oral dengan satu kura kura saja.

Jenis - Jenis Kura - Kura

Anak bangsa (Sub Ordo) Pleurodira


1. Chelidae, kura-kura leher ular

           Suku ini dinamai demikian karena kebanyakan anggotanya memiliki leher yang panjang. Karena tak dapat ditarik masuk, kepala kura-kura ini hanya dilipat menyamping di sisi tubuhnya di bawah lindungan pinggiran tempurung badannya.

           Suku kura-kura leher ular menyebar terutama di Papua dan Australia serta pulau-pulau di sekitarnya, dan di Amerika Selatan. Di luar tempat-tempat tersebut ditemukan pula di Pulau Rote, Nusa Tenggara. Habitat kura-kura ini adalah perairan tawar. Beberapa jenisnya yang ada di Indonesia, di antaranya:
  • Kura-kura rote (Chelodina mccordi)
  • Kura-kura papua (Chelodina novaeguineae)
  • Kura-kura perut putih (Elseya branderhosti)


2. Pelomedusidae

       Seperti kerabat terdekatnya, Chelidae, anggota suku ini merupakan kura-kura air tawar. Kura-kura ini hidup di Amerika Selatan,Afrika dan Madagaskar dan tidak didapati di Indonesia.

Kebiasaan Hidup Kura-Kura

              Kura-kura hidup di berbagai tempat, mulai daerah gurun, padang rumput, hutan, rawa, sungai dan  laut. Sebagian jenisnya hidup sepenuhnya akuatik,  baik di air tawar maupun di lautan. Kura-kura ada yang bersifat pemakan tumbuhan, pemakan daging atau campuran .
Kura-kura tidak memiliki gigi. Akan tetapi perkerasan tulang di moncong kura-kura sanggup memotong apa saja yang menjadi makanannya.
             Ukuran tubuh kura-kura bermacam-macam, ada yang kecil ada yang besar. Biasanya ditunjukkan dengan panjang karapasnya (CL, carapace length). Kura-kura terbesar adalah penyu belimbing, yang karapasnya dapat mencapai panjang 300 cm. Labi-labi terbesar adalah labi-labi irian, dengan panjang karapas sekitar 51 inci. Sementara kura-kura raksasa dari Kep. Galapagos dan Kep. Saychelles panjangnya dapat melebihi 50 inci. Sedangkan yang terkecil adalah kura-kura mini dari Afrika Selatan yang panjang karapasnya tidak melebihi 8 cm.
               Kura-kura berbiak dengan bertelur (ovipar). Sejumlah beberapa butir (pada kura-kura darat) hingga lebih dari seratus butir telur (pada beberapa jenis penyu) diletakkan setiap kali bertelur, biasanya pada lubang pasir di tepi sungai atau laut, untuk kemudian ditimbun dan dibiarkan menetas dengan bantuan panas matahari. Telur penyu menetas kurang lebih setelah dua bulan (50-70 hari) tersimpan di pasir.
Jenis kelamin anak kura-kura yang bakal lahir salah satunya ditentukan oleh suhu pasir tempat telur-telur itu tersimpan. Pada kebanyakan jenis kura-kura, suhu di atas rata-rata kebiasaan akan menghasilkan hewan betina. Dan sebaliknya, suhu di bawah rata-rata cenderung menghasilkan banyak hewan jantan.
Kura-kura termasuk salah satu jenis hewan yang berumur panjang. Reptil ini dapat hidup puluhan tahun, bahkan seekor kura-kura darat dari Kep. Seychelles tercatat hidup selama 152 tahun (1766 – 1918).

Evolusi Kura - Kura

          Bagaimana batok kura-kura itu terbentuk dan berkembang dalam proses evolusinya, belum diperoleh keterangan yang jelas. Fosil kura-kura tertua kedua yang berasal dari Masa Trias (sekitar 210 juta tahun silam), Proganochelys, telah berbentuk mirip dengan kura-kura masa kini. Perbedaannya, tulang belulang di bagian punggung belum begitu melebar dan belum semuanya menyatu membentuk tempurung yang sempurna. Kura-kura purba hidup dan berkembang kurang lebih sejaman dengan dinosaurus. Archelon misalnya, merupakan kura-kura raksasa yang diameter tubuhnya dapat mencapai lebih dari 4 m. Fosil kura-kura tertua yang ditemukan saat ini adalah Odontochelys yang ebrasal dari sekitar 220 juta tahun silam.
        Banyak jenis kura-kura yang hidup sekarang mampu menyembunyikan kepala, kaki dan ekornya ke dalam tempurungnya, sehingga dapat menyelamatkan diri. Namun beberapa kura-kura primitif, seperti contohnya penyu, tak dapat menarik masuk anggota badannya itu.

Kura - Kura

            Kura-kura  adalah hewan bersisik berkaki empat yang termasuk golongan reptil. Bangsa hewan yang disebut (ordo) Testudinata (atau Chelonians) ini khas dan mudah dikenali dengan adanya ‘rumah’ atau batok (bony shell) yang keras dan kaku.

            Batok kura-kura ini terdiri dari dua bagian. Bagian atas yang menutupi punggung disebut karapas (carapace) dan bagian bawah (ventral, perut) disebut plastron. Kemudian setiap bagiannya ini terdiri dari dua lapis. Lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras, dan tersusun seperti genting; sementara lapis bagian dalam berupa lempeng-lempeng tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Perkecualian terdapat pada kelompok labi-labi (Trionychoidea) dan jenis Penyu belimbing, yang lapis luarnya tiada bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung tulangnya.

           Dalam bahasa Indonesia, kita mengenal tiga kelompok hewan yang termasuk bangsa ini, yalah penyu , labi-labi atau bulus (freshwater turtles), dan kura-kura (tortoises). Dalam bahasa Inggris, dibedakan lagi antara kura-kura darat (land tortoises) dan kura-kura air tawar (freshwater tortoises atau terrapins).